PIKAT 75

Halaman

  • Beranda
  • Tentang PIKAT
  • Visi dan Misi
  • Struktur Kepengurusan

Sabtu, 15 Juni 2013

"Allah yang Menjamin, Bi!"



Seorang gadis berusia 20 tahun-an berjalan mendekati ummi nya yang sedang mengupas jeruk di ruang keluarga. Abi nya yang sedang sibuk membaca buku tafsir memperhatikan gelagat putrinya yang nampak tidak biasa.

“Ada apa nduk?” tanya abi padanya.
Ia menjawab dengan gelengan kecil. “Nggak ada apa-apa, Bi.”

Gadis itu duduk dan mengambil sepotong jeruk. Kemudian ia berdiri lagi dan menghidupkan TV. Saat itu pukul setengah delapan malam dan salah satu saluran TV menayangkan liputan mengenai taman-taman terindah di dunia.

“Indah banget ya taman nya, Mi?” kata gadis itu.
“Iya, bagus.” Jawab Ummi nya.
“Kalo di surga, pasti lebih bagus dari itu deh taman-tamannya. Ya kan, Bi?”
“Ya iya lah..” jawab Abi tanpa mengangkat wajah nya dari buku. “Bahkan lebih bagus lagi.”
“Emang di surga itu kayak apa sih Bi?” tanya anak nya lagi.
“Pokoknya indah.” Jawab Abi nya tidak sabar.
“Katanya ada sungai susu ya, Bi? Kalo sungai coklat ada nggak ya? Hmmm… enakkk..”
“Ya ada dong.” Jawab Ummi nya sambil tersenyum. “Kamu minta apa aja disana, pasti Allah kasih.”

“Tapi aku heran Mi, kok Nabi Adam bosan ya di surga? Kan apa aja ada.”
“Oooohhh.. yang Nabi Adam minta teman di surga ya?” tanya Ummi nya, si gadis mengangguk. “Manusia kan makhluk sosial, pasti merasa kesepian kalo sendiri.”

Si gadis menghela nafas panjang dan pandangannya menerawang ke langit-langit rumah.
“Iya Mi, aku kesepian. Nggak punya kakak, nggak punya adik.”
“Kan ada Ummi sama Abi.” Sergah sang Abi.
“Tapi kan beda. Meskipun rumah ku surga ku, tetep aja rasanya sepi. Kayak Nabi Adam, meskipun di surga segala macem ada, tapi masih butuh temen. Jadi Hawa pun diciptakan sama Allah.”

“Ummi sudah tua lho nduk, kasian kalo mau punya adik lagi.” Kata Abi berubah lembut, bahkan kali ini ia menutup separuh bukunya.
“Aku nggak minta adik kok Bi, aku paham resiko nya.” Si gadis menatap Ummi nya yang tersenyum saja sejak tadi.

“Dan orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-Furqaan : 74)” Lanjut nya.

“Maksud nya?” Tanya Abi dan posisi duduk nya langsung tegak, dahi nya berkerut.

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan (QS. An-Nuur : 32).” Tambah gadis itu. “Aku minta izin untuk menikah, Bi.”

Baik Abi maupun Ummi, kedua nya terdiam agak lama. Syok. Tapi Abi menjawab lebih dulu.
“Mau menikah dengan siapa?” tanya Abi, tidak sadar kalau nada suaranya sedikit meninggi.
“Teman kuliah ku Bi, satu tahun lebih tua dari aku.” Jawab si gadis tegas, namun tenang mengalir.

“Masih kuliah? Mau dikasih makan apa kamu nanti? Memangnya dia bisa ngasih makan kamu? Bayarin kuliah kamu?”

Si gadis tersenyum kecil, ia sudah tau Abi nya akan mengatakan itu. Tapi sejak awal, dia sudah bertekad untuk mengatakan ini. Maka sang gadis mengeluarkan argument yang sejak lama dia siapkan.

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. An-Nuur : 32).”

“Kamu masih kuliah lho nduk, masih banyak yang bisa kamu lakukan.” Kata Ummi nya.
“Memangnya anak kuliah bisa kerja apa? Punya gaji berapa?” tanya Abi nya agak keras. Terdengar si gadis beristighfar.

“Bi, Allah pasti sedih dengar Abi meragukan Al Qur’an yang dibawa Rasulullah.”

Kali ini Abi nya yang beristighfar. “Abi nggak meragukan Al Qur’an sedikit pun.”

“Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Kata gadis itu mengulang ayat Al Qur’an yang tadi dia baca. “Terus kenapa sekarang Abi bertanya, suami ku nanti mau ngasih makan pakai apa?”

Sang ayah beristighfar lagi.

“Insya Allah Bi, Abi tidak perlu khawatir soal rizki. Mungkin untuk di awal, aku masih minta bantuan Abi soal keuangan, mungkin juga untuk bayar SPP ku. Dan dia juga mungkin minta bantuan orang tuanya. Tapi aku yakin, Allah pasti akan mencukupi rizki kami. Aku juga akan bekerja untuk biaya kuliah dan kos-kosan. Ummi, Abi, aku yakin Allah pasti menepati janji-Nya.”

Hening.

“Mungkin minggu depan dia akan datang untuk berkenalan dengan Ummi dan Abi.”

Tak terdengar sanggahan dari keduanya. Baik Ummi dan Abi sudah mengerti bahwa cepat atau lambat, anak semata wayangnya akan pergi meninggalkan mereka. Bukan bermaksud melarang, hanya saja, melepas anak yang mereka rawat dengan baik sejak kecil dalam waktu secepat ini rasanya sangat berat.

“Ya.” Jawab Abi nya.

Semoga memberi semangat positif bagi mereka yang ingin merayu orang tua untuk menyegerakan menikah. (ist)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Selembar Kisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Ukhuwah itu Indah

Ukhuwah itu Indah

PIKAT SMAN 75 Jakarta

PIKAT SMAN 75 Jakarta

Label

  • Agenda Kegiatan (9)
  • Fiqus sunnah (1)
  • Foto Kegiatan (6)
  • Indonesia Hari Ini (20)
  • Lain-Lain (8)
  • News (10)
  • Pemuda (23)
  • Pesona Dakwah (23)
  • Selembar Kisah (16)

Arsip Blog

  • Desember (2)
  • Oktober (1)
  • September (3)
  • Agustus (4)
  • Juli (32)
  • Juni (27)

ROHIS SMAN 75 Jakarta

ROHIS SMAN 75 Jakarta

Cari Blog Ini

Entri Populer

  • Pengelolaan Limbah Kopi
  • Budidaya Kaktus
  • Lahan Pesisir
  • Kejujuran dan Puasa Ramadhan
  • Anjuran Menyampaikan
  • Obat anti Putus Asa
  • Peran Agama dalam Subsistem Agribisnis

Pemuda

Pemuda
Pemuda tak pernah kehilangan karya. 'Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia' (Soekarno).

Dokumentasi Sarasehan 75

Dokumentasi Sarasehan 75
Ini adalah Acara Sarasehan 75 (Silaturahmi Rohis dan Alumni Seluruh Angkatan SMA 75) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2013 di Masjid Al Hikmah dalam lingkungan SMA 75

Indonesia Hari Ini

Indonesia Hari Ini
Banyak hal terjadi disekitar kita, mulai dari budaya, ekonomi, politik hingga isu-isu terhangat.

Dokumentasi Halal Bihalal 2013

Dokumentasi Halal Bihalal 2013
Ini adalah acara Halal Bihalal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2013 di Masjid Al Amal

Pesona Dakwah

Pesona Dakwah
Tidak ada yang lebih berat perjuangannya selain dakwah di jalan Allah. Namun di balik itu semua ada janji-janji Nya yang sangat indah dan berkah-berkah melimpah ditiap kerikil dan duri yang kita temui.
Tema Perjalanan. Gambar tema oleh TommyIX. Diberdayakan oleh Blogger.