PIKAT 75

Halaman

  • Beranda
  • Tentang PIKAT
  • Visi dan Misi
  • Struktur Kepengurusan

Senin, 08 Juli 2013

Pengelolaan Limbah Kopi



Industri pengolahan kopi memiliki tanggung jawab untuk menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution prevention) maupun setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention). Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya. Sedangkan pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.

Proses pengolahan kopi dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari pengupasan kulit sampai kopi menjadi produk akhir berupa kopi bubuk. Dari tahapan-tahapan tersebut diperoleh limbah yang berupa limbah cair dan limbah padat yaitu berupa air sisa pencucian kopi dan limbah kulit kopi dan sisa sortasi. Pengolahan dari limbah tersebut perlu dilakukan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan penggunaan sumber daya dapat diminimalisir.

Pengolahan limbah cair yang dihasilkan pada limbah industri kopi dapat dilakukan dengan membuat instalasi pengolahan air limbah (wastewater treatment plan). Unit-unit yang diperlukan dalam pembuatan instalasi ini antara lain: bak ekualisasi, bak sedimentasi, clarifier, bak aerasi, penampung lumpur aktif, bak control dan bak pengering.

Bak ekualisasi digunakan untuk mengurangi fluktuasi aliran dan beban air limbah, serta sebagai tempat penampungan air limbah sehingga proses pengolahan limbah selanjutnya dapat berlangsung secara kontinyu. Selanjutnya pada bak sedimentasi air limbah dipisahkan dari padatan-padatan yang ikut terbawa seperti pulp, ranting kayu, daun, plastik dan pengotor lainnya. Air limbah yang telah dipisahkan dari padatan-padatan tersebut kemudian dialirkan pada clarifier untuk diendapkan biomassa yang mungkin terlarut sehingga diperoleh hasil pengolahan air limbah yang lebih baik dengan kandungan bahan organik rendah. Kemudian limbah diolah secara biologis pada kolam aerasi. Tahap akhir dari pengolahan limbah cair ini dilakukan dengan mengalirkan air pada bak control untuk diperiksa tingkat toksiknya dengan menggunakan ikan sebagai parameter. Biomassa yang diperoleh berupa sludge atau lumpur aktif dari clarifier selanjutnya ditampung pada bak penampung lumpur aktif dan dikeringkan pada bak pengering hingga dihasilkan sludge kering yang dapat digunakan untuk pengomposan.

Disamping cara diatas, pengolahan limbah cair dari industri kopi juga dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan secara anaerobik karena kandungan bahan organik pada limbah cair industri kopi yang sangat tinggi. Teknik pengolahan seperti ini memanfaatkan reaksi fermentasi secara alami yang akan dilakukan oleh mikroorganisme dengan biaya yang relatif lebih murah. Selain itu, pengolahan anaerobik juga menghasilkan gas bio yang dapat digunakan sebagai sumber energi.

Selain limbah cair, industri kopi juga menghasilkan limbah padat berupa kayu atau ranting-ranting dari batang kopi yang diperoleh pada tahap sortasi. Limbah padat tersebut dapat dikelola dengan menjadikannya bahan baku pembuatan pupuk organik yang dapat dijual dan menambah pemasukan untuk perusahaan tersebut. Selain itu, pada proses pengolahan kopi merah (masak) yang diawali dengan pencucian, perendaman, dan pengupasan kulit luar ini akan menghasilkan 60-64% biji kopi dan 26-30% limbah kulit kopi. Setelah proses pengeringan juga dihasilkan limbah jenis padat berupa 10% limbah kulit dalam kopi. Limbah padat dari kulit kopi tersebut dapat diolah menjadi pakan ternak.

Limbah kulit kopi mengandung protein kasar 10,4 % atau hampir sama dengan bekatul. Sedangkan kandungan energi metabolisnya 3.356 kkal/kg. Salah satu kendala pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi (33,14%), sehingga tingkat kecernaannya sangat rendah. Dengan proses amoniasi, tingkat kecernaan kulit kopi bisa ditingkatkan. Teknologi pengolah tersebut dapat menghasilkan hasil olahan limbah yang bermanfaat dan bernilai ekonomis selain mengurangi resiko dari pencemaran lingkungan.

Dalam beberapa kasus, dilaporkan pula bahwa limbah pabrik kopi yang berupa limbah kulit dalam kopi seringkali mengganggu masyarakat setempat. Hal ini terjadi karena hasil pengupasan kulit berupa partikel-partikel kecil, sering tidak tersaring dengan baik dan terbawa angin. Hal ini menyebabkan udara disekitar pabrik menjadi tercemar dan mengganggu kesehatan masyarakat. Pengelolaan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sistem filtrasi ganda pada mesin pengupasan kopi. Selain itu, dapat pula disiasati dengan melakukan proses pengupasan tersebut dalam suatu ruangan yang kondisinya memungkinkan untuk diisolasi dengan penyaring.

Jenis lain limbah yang dihasilkan pada industri kopi adalah jenis limbah gas yang berupa asap dari proses pengoperasian mesin berbahan bakar solar dan dari proses pengeringan. Jenis limbah tersebut dapat ditangani dengan membuat penyaring berbahan kreolit yang dapat menyerap bahan-bahan berbahaya yang mungkin dihasilkan pada pembakaran dalam mesin. Selain itu, limbah gas dari pengeringan yang disalurkan melalui cerobong asap dapat dikondensasi dengan pendinginan cerobong asap dan menampung asap cair yang diperoleh untuk kemudian diidentifikasi kemungkinan adanya B3 dan diuraikan dengan reaksi kimia (penambahan bahan-bahan kimia tertentu).

(ist) -dari berbagai sumber-
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Lain-Lain

1 komentar:

  1. Tommy1 November 2019 pukul 20.54

    Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller Boiler dan waste water treatment, oli industri defoamer anti busa dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA=081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Ukhuwah itu Indah

Ukhuwah itu Indah

PIKAT SMAN 75 Jakarta

PIKAT SMAN 75 Jakarta

Label

  • Agenda Kegiatan (9)
  • Fiqus sunnah (1)
  • Foto Kegiatan (6)
  • Indonesia Hari Ini (20)
  • Lain-Lain (8)
  • News (10)
  • Pemuda (23)
  • Pesona Dakwah (23)
  • Selembar Kisah (16)

Arsip Blog

  • Desember (2)
  • Oktober (1)
  • September (3)
  • Agustus (4)
  • Juli (32)
  • Juni (27)

ROHIS SMAN 75 Jakarta

ROHIS SMAN 75 Jakarta

Cari Blog Ini

Entri Populer

  • Pengelolaan Limbah Kopi
  • Budidaya Kaktus
  • Lahan Pesisir
  • Kejujuran dan Puasa Ramadhan
  • Anjuran Menyampaikan
  • Obat anti Putus Asa
  • Peran Agama dalam Subsistem Agribisnis

Pemuda

Pemuda
Pemuda tak pernah kehilangan karya. 'Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia' (Soekarno).

Dokumentasi Sarasehan 75

Dokumentasi Sarasehan 75
Ini adalah Acara Sarasehan 75 (Silaturahmi Rohis dan Alumni Seluruh Angkatan SMA 75) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2013 di Masjid Al Hikmah dalam lingkungan SMA 75

Indonesia Hari Ini

Indonesia Hari Ini
Banyak hal terjadi disekitar kita, mulai dari budaya, ekonomi, politik hingga isu-isu terhangat.

Dokumentasi Halal Bihalal 2013

Dokumentasi Halal Bihalal 2013
Ini adalah acara Halal Bihalal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2013 di Masjid Al Amal

Pesona Dakwah

Pesona Dakwah
Tidak ada yang lebih berat perjuangannya selain dakwah di jalan Allah. Namun di balik itu semua ada janji-janji Nya yang sangat indah dan berkah-berkah melimpah ditiap kerikil dan duri yang kita temui.
Tema Perjalanan. Gambar tema oleh TommyIX. Diberdayakan oleh Blogger.