Peran Agama dalam Subsistem Agribisnis

Agribisnis sebagai suatu sistem memiliki beberapa faktor luar yang mencakup lingkungan sosisal budaya, misalnya agama. Agama dalam subsistem agribisnis bisa dicontohkan dalam subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, tekologi, dan pengembangan sumber daya pertanian serta subsistem budidaya dan usaha tani.  Pada subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, tekologi, dan pengembangan sumber daya pertanian, peran agama dapat dicontohkan dengan perbankan syariah sedangkan pada subsistem budidaya dan usaha tani, bisa dicontohkan dalam sistem ijon.

Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional.

Ijon merupakan suatu sistem jual beli dimana produk yang nantinya akan dijual masih belum jelas wujud atau  jumlahnya.  Pendapat lain tetang  sistem Ijon yakni sistem pinjam dengan  jaminan tanaman hidup dan bunga kredit yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada tingkat bunga yang berlaku. Seandainya harga jual saat panen lebih tinggi dibandingkan harga  yang didapat petani saat tanaman masih di pohon, tentu hal ini sangat merugikan petani. Selama menunggu panen, petani pemilik tanaman tersebut tetap harus memilihara tanamannya. Petani  juga harus membayarkan sejumlah bunga kredit uang yang dipinjamnya.