PIKAT 75

Halaman

  • Beranda
  • Tentang PIKAT
  • Visi dan Misi
  • Struktur Kepengurusan

Senin, 03 Juni 2013

Kisah Laki-Laki Tua

Malam itu seorang laki-laki, ayah dari tiga orang anak, duduk sendiri di tepi tempat tidurnya yang kokoh, terbuat dari kayu jati pilihan dan harganya jutaan. Dia merasakan satu persatu hembusan nafasnya di dada. Sesak. Rokok-rokok itu telah mengambil fungsi paru-parunya yang semula normal.

Hari-harinya mulai menua, jalan pun kian sulit, penyakit fertigo yang dideritanya mengahalangi kehidupan normalnya yang biasa. Tapi itu tak mengapa dibanding dengan tinggal sendiri di rumah seluas ini. Disisa-sisa hari tuanya ini, dia hanya berdua dengan istrinya. Anak pertamanya telah berkeluarga dan tinggal jauh bersama suaminya. Anak keduanya saat ini berlayar jauh di perairan lepas. Sedangkan anak ketiganya sedang menyelesaikan skripsi di sebuah PTN di luar kota. Kini tinggalah dia berdua dengan sang istri.


Laki-laki itu terdiam mendengarkan istrinya yang sedang membuat bubur di dapur. Sudah satu minggu ini dia tidak bisa menelan makanan. Sedih. Apalagi mengingat anak-anaknya yang sedemikian jauh. Padahal sewaktu muda dulu, dialah yang banting tulang menghabiskan bahkan hari libur untuk mencari uang. Semua untuk kehidupan istri dan ketiga anaknya. Sekarang setelah tua menghinggapi dan dia sudah tidak mampu lagi, mengapa mereka pergi menjauh?

Didengarnya suara tawa anak-anak kecil yang bermain di depan rumah. Kemudian ia berbaring dan memejamkan mata. Dua butir bening membekas di pipinya.

Aku bahkan tak sadar anak ku telah tumbuh besar. Pikir laki-laki itu. Kemudian ada lebih banyak butiran bening di pipinya.

Istrinya masuk ke dalam kamar membawakan semangkuk bubur berbumbu garam saja. Ia melihat suaminya menangis. Ada sedikit perasaan haru di hatinya.
“Kenapa sampean nangis?” tanya istrinya.
“Lagi sakit gini, anak kok gak ada yang pulang.”
Sang istri duduk di tepi tempat tidur dan dadanya sesak juga.
“Si sulung ngurusin anak-anak yang lagi ujian, suaminya juga nggak dapet izin cuti. Si nomor dua masih ada di singapur, belum dapet izin turun. Si bungsu masih sibuk skripsi.”
“Kenapa si bungsu nggak pulang? Padahal bapaknya sakit gini.”
“Dia kan pengen cepet lulus. Dia juga rajin belajar, nilainya bagus-bagus.”
“Kenapa sih kuliah mesti ngoyo?”
“Mas, dia belajar juga buat sampean. Biar dapet nilai bagus, biar sampean seneng.”

Laki-laki itu terdiam. Rasanya itu sama seperti dirinya dulu. Sesaat dia teringat si bungsu.
“Papa kerja nggak inget waktu. Pergi pagi pulang malem. Aku kayak nggak punya bapak.”
“Papa kerja kan buat kamu juga. Buat kamu sekolah, biar pinter.”

“Mas,” panggil istrinya. Lamunan-lamunan itu buyar seketika. “Apa perlu si bungsu disuruh pulang?”
Laki-laki itu memandang istrinya lekat, nanar tampak jelas di wajahnya.
“Nggak usah.” Jawabnya. Ia tahu apa kesalahannya sekarang.



Saudara ku, apa yang anak-anak terima dari kita akan kembali pada kita. Apakah kita suka membentak? Ataukah kita sering membanting benda-benda? Berbohong? Tidak konsisten? Perlakuan yang kita berikan kepada mereka di masa kecil akan terus membekas di benak mereka. Lingkungan yang akan merubah sifat mereka, apakan menjadi sama dengan perlakuan yang sewaktu kecil mereka terima, atau justru membuat pertahanan diri terhadap perlakuan itu. Perlakukan mereka sebaik mungkin.

Ingatkah engkau saudara ku tentang Hasan, cucu Rasulullah yang dulu sering naik ke punggung Rasulullah ketika shalat dan Rasul tidak akan bangkit sebelum hasan turun karena bosan bermain. Ketika dewasa, Hasan terkenal sebagai ahli sujud karena sujud nya Rasulullah adalah hal paling menyenangkan saat dia kecil. Rasul menunjukan bahwa saat shalat adalah saat paling menyenangkan kepada si kecil Hasan. Sungguh indah apa yang Rasul contohkan pada kita.


Semoga bermanfaat. (ist)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Selembar Kisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Ukhuwah itu Indah

Ukhuwah itu Indah

PIKAT SMAN 75 Jakarta

PIKAT SMAN 75 Jakarta

Label

  • Agenda Kegiatan (9)
  • Fiqus sunnah (1)
  • Foto Kegiatan (6)
  • Indonesia Hari Ini (20)
  • Lain-Lain (8)
  • News (10)
  • Pemuda (23)
  • Pesona Dakwah (23)
  • Selembar Kisah (16)

Arsip Blog

  • Desember (2)
  • Oktober (1)
  • September (3)
  • Agustus (4)
  • Juli (32)
  • Juni (27)

ROHIS SMAN 75 Jakarta

ROHIS SMAN 75 Jakarta

Cari Blog Ini

Entri Populer

  • Pengelolaan Limbah Kopi
  • Budidaya Kaktus
  • Lahan Pesisir
  • Kejujuran dan Puasa Ramadhan
  • Anjuran Menyampaikan
  • Obat anti Putus Asa
  • Peran Agama dalam Subsistem Agribisnis

Pemuda

Pemuda
Pemuda tak pernah kehilangan karya. 'Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia' (Soekarno).

Dokumentasi Sarasehan 75

Dokumentasi Sarasehan 75
Ini adalah Acara Sarasehan 75 (Silaturahmi Rohis dan Alumni Seluruh Angkatan SMA 75) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2013 di Masjid Al Hikmah dalam lingkungan SMA 75

Indonesia Hari Ini

Indonesia Hari Ini
Banyak hal terjadi disekitar kita, mulai dari budaya, ekonomi, politik hingga isu-isu terhangat.

Dokumentasi Halal Bihalal 2013

Dokumentasi Halal Bihalal 2013
Ini adalah acara Halal Bihalal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2013 di Masjid Al Amal

Pesona Dakwah

Pesona Dakwah
Tidak ada yang lebih berat perjuangannya selain dakwah di jalan Allah. Namun di balik itu semua ada janji-janji Nya yang sangat indah dan berkah-berkah melimpah ditiap kerikil dan duri yang kita temui.
Tema Perjalanan. Gambar tema oleh TommyIX. Diberdayakan oleh Blogger.